Beranda Uncategorized Menpora Dito Ajak Senior Vice President UFC Tinjau Indonesia Arena

Menpora Dito Ajak Senior Vice President UFC Tinjau Indonesia Arena

47
0

Menpora Dito Ajak Senior Vice President UFC Tinjau Indonesia Arena

Jakarta: Kabar gembira bagi penggemar olahraga bela diri campuran Mixed Martial Arts (MMA). Sinyal Ultimate Fighting Championship (UFC) ada di Indonesia mungkin besar dapat terwujud.

Sinyal itu terlihat sesudah hari Senin (28/8), Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo terima Senior Vice President UFC, Kevin Chang dan Vice President Operations, Leanne Chu.

Setelah di terima di area kerjanya Lantai 10, Kemenpora, Senayan, Jakarta. Menpora Dito yang di dampingi Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra bersama dengan Kevin Chang segera meninjau venue Indonesia Arena yang rencananya dapat di gunakan sebagai area di selenggarakannya UFC.

Keseriusan Indonesia untuk menyelenggarakan UFC sesungguhnya di awalnya sempat di lontarkan Menpora Dito bulan Juni lalu. “Insya Allah. UFC dapat menggelar di Indonesia di awal th. 2024,” ujar Menpora Dito.

UFC sesungguhnya udah punya jalinan baik bersama dengan Indonesia. Hal itu di buktikan lewat kerja mirip KOBI dan One Pride MMA di dalam mengirimkan petarung untuk mentas di Road to UFC. Sudah dua kali petarung MMA Indonesia dari One Pride MMA mentas di ajang Road to UFC.

Tahun lalu, tersedia lima wakil Indonesia yang berlaga. Namun, hanya satu yang sukses lolos mendapat kontrak UFC, yaitu Jeka Saragih. Seni bela diri campuran makin tenar di Indonesia sesudah atlet Jeka Saragih terpilih menjadi petarung (fighter) asal Indonesia pertama yang di kontrak oleh UFC.

Selain Jeka, terkandung sejumlah petarung Indonesia yang udah ikuti MMA Fight Academy di San Diego Amerika Serikat.

Di antaranya Billy Pasulatan, Frans Lincoln, Eperaim Ginting, Ronal Siahaan, Reinaldo Kasibulan, Yoga Prabowo, Rendi Anjar Kusuma, Reza Arianto, Windri Patilima, Suma Prawira, Jon Setiawan Saragih, dan Cornellius RJ Aritonang.(amr)